15/08/2019 Pekon Merbau
Kec.Kelumbayan Barat Kab. Tanggamus.Kabar kurang menggembirakan muncul dari kalangan petani di Desa/Pekon Merbau Kec.Kelumbayan Barat Kab. Tanggamus,Provinsi Lampung . Dari luas tanaman padi sekitar -+470 Hektar, sekitar 60 persennya gagal panen.
Penyebab gagal panen padi itu karena tanaman padi diserang berbagai jenis hama dan penyakit sehingga dampaknya para petani menderita kerugian materi yang jumlahnya relative besar lantaran terjadi gagal panen.
Dengan terjadinya gagal panen padi di Desa/Pekon Merbau itu, para petani mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah agar segera datang ke DesaPekon Merbau , melakukan penelitian guna mencari tahu sebab-sebab terjadinya gagal panen padi yang menimpa para petani pada Musim Tanam Tahun 2019 .
“Kami para petani yang tinggal di Desa/ Pekon Merbau, Kec.Kelumbayan Barat Kab. Tanggamus, ini ingin diperhatikan pemerintah karena tanaman padi gagal panen terserang berbagai jenis hama dan penyakit,” ujar Bpk WARSIYAM keluhan Masyarakat Pekon Merbau .
Kepala Desa/Pekon Merbau TASRUDIN atau , mengemukakan, lahan pertanian di Desa/ Pekon Merbau tak lagi memberi keuntungan kepada para petani, khususnya yang menanam padi pada Musim Tanam Pertma I di Tahun 2019. Hal itu disebabkan karena tanaman padi diganggu serangan hama dan penyakit.
Para petani sebetulnya sudah berupaya mengatasi serangan hama dan penyakit itu namun hasilnya tidak maksimal. Akibatnya lebih dari separuh tanaman padi milik petani di Desa/Pekon Merbau gagal panen.
Para petani di Desa/Pekon Merbau, setiap hari berjibaku menyemprot pestisida guna mengusir hama dan penyakit. “Hasilnya tidak maksimal. Sebagian besar lahan tanaman padi yang telah disemprot pestisida oleh para petani itu tetap mengalami gagal panen,” katanya.
“Areal tanaman padi yang mengalami gagal panen di Desa/Pekon Merbau luasnya tercatat 250 Hektar atau mencapai 60% persen dari keseluruhan luas sawah yang ada di Desa/Pekon Merbau. Pemerintah Desa/Pekon Merbau masih mengkalkulasi jumlah kerugian materi yang diderita para petani,” ujar TASRUDIN Kepala Desa/Pekon Merbau .
Dikatakan, akibat serangan hama dan penyakit itu produksi gabah Musim Tanam Pertama I khususnya di Desa/Pekon Merbau merosot tajam. Lahan pertanian yang berhasil dipanen hasilnya sangat minim, hanya sekitar 30 persen dari hasil panen normal.
Kegagalan panen yang dialami para petani di Desa/Pekon Merbau itu kata Juman Effendi, 49 salah satunya diakibatkan karena pengaruh cuaca, sehingga memunculkan hama klowor. “Para petani sudah berupaya menanggulangi berkembangnya hama klowor itu. Tapi tak membuahkan hasil maksimal. Hama klowor sepertinya belum ditemukan penangkalnya,” katanya.
PosPekon Merbau 11 Juli 2019 Facebook
merbau.desa.or.id